Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Ini Kronologi Pembunuhan Calon Pendeta melindawati Berawal Dari Pandangan Pertama

Ini Kronologi Pembunuhan Calon Pendeta melindawati Berawal Dari Pandangan Pertama


Berita Terkini  -  Calon pendeta Melindawati Zidemi (24) ditemukan tewas tanpa busana di semak-semak kebun sawit. Dua hari kemudian, polisi meringkus dua pelaku, Hendri (18) dan Nang (20). Agen Domino

Pembunuhan itu dilakukan tersangka dengan cara mencegat korban saat pulang dari pasar bersama anak didiknya, NP (25) di perkebunan sawit PT PSM Divisi 3, Dusun Sungai Baung, Desa Bukit Batu, Kecamatan Air Sugihan, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Senin (25/3) sore.

Para tersangka terlebih dahulu mengikat kaki dan tangan korban NP lalu mencekiknya. Dikira sudah meninggal, NP dibuang ke semak-semak. Namun, NP berhasil selamat dan mengadu ke warga terkait kejadian yang dialaminya.

Baca Juga : Guru SMP Cabuli Keponakan Dan di Kenakan Hkuman Penjara & Tahun


Kemudian, tersangka mengikat tubuh korban Melinda. Mereka melucuti celana korban dan menyingkap bajunya. Para tersangka berencana memperkosa korban namun batal karena korban sedang menstruasi.

Kedua pelaku tetap berbuat cabul. Lantaran penutup wajah tersangka Nang tersingkap dan terlihat oleh korban, dia mengajak tersangka Hendri menghabisi nyawanya. Meski korban meminta ampun, para tersangka tetap mencekik lehernya hingga tewas.  ASLI KARTU

Jasad korban diseret beberapa ratus meter dan disembunyikan tersangka ke semak-semak. Untuk menutupi barang-barang korban dan belanjaannya, tersangka menyimpan di tempat lain.

Kemudian, kedua tersangka kembali pulang. Mendengar kehebohan warga untuk mencari korban, keduanya pura-pura turut membantu hingga menemukan jasad korban.

Polisi mulai melakukan penyelidikan diawali dengan olah TKP. Petugas menerima laporan warga yang sempat melihat keberadaan kedua tersangka saat kejadian.

Alhasil, penyidik Polres OKI memanggil empat saksi, termasuk dua tersangka. Petugas mencurigai mereka karena keterangan berbelit-belit dan akhirnya diakui sebagai pelakunya.

Kecurigaan itu muncul dari keterangan saksi yang menyebut tersangka Nang meminjam karet ban. Nang beralasan karet itu untuk mengikat sepeda motornya namun tak bisa membuktikan.

Polisi juga mencocokkan DNA dari barang-barang yang terdapat di TKP dengan kedua tersangka. Hasilnya cocok, keduanya resmi ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka.

Polisi mengajak para tersangka mencari barang bukti lain di TKP. Didapati ponsel korban yang disembunyikan di semak-semak dan barang belanjaan korban di belakang tempat tinggalnya. Kedua tersangka berusaha kabur sehingga dua kaki mereka ditembak polisi.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengungkapkan, tersangka awalnya berniat melakukan perkosaan karena sakit hati dihina korban. Namun aksinya berujung pembunuhan lantaran peniti wajah terbuka saat melakukan aksi cabul.

"Motifnya dihina saja, tidak ada motif lain, ada kata-kata korban yang meyakitkan. Kedua tersangka dibilang jelek wajahnya," ungkap Zulkarnain.

Aksi itu telah direncanakan seminggu sebelumnya. Mereka mengintai gerak-gerik korban dan sepakat mengeksekusi ketika korban pergi ke pasar. Atas perbuatannya, kedua tersangka dikenakan Pasal 338 dan 340 KUHP dengan ancaman pidana mati.

"Hukumannya mati, karena perbuatan mereka kejam," pungkasnya.

Sementara itu, Nang (20), salah satu tersangka pembunuh calon pendeta Melindawati Zidemi (24) mengakui sudah jatuh cinta sejak pertama kali bertemu dengan korban. Merasa tak bakal diterima, dia pun berniat memperkosanya.

Nang mengaku berkenalan dengan korban sejak satu setengah bulan sebelum pembunuhan. Namun, dirinya sadar cintanya tak akan diterima.

"Memang saya suka sama dia sejak pertama kali bertemu, tapi takut bilang, cuma saya pendam saja," ungkap tersangka Nang di Mapolda Sumsel.

Tersangka mengakui cintanya lebih cenderung atas dasar nafsu karena kecantikan korban. Begitu diajak tersangka Hendri (18) merencanakan perkosaan, Nang pun tidak berpikir ulang, dia langsung menerima ajakan itu.

"Hendri bilang ada dendam sama dia, sakit hati dibilang jelek. Jadi kami rencanakan perkosaan," ujarnya.

Dia berdalih tak berniat membunuh korban. Dirinya panik karena wajahnya dilihat korban saat mencabulinya.
"Kami mencekiknya sama-sama, kami panik," kata dia. ASLI KARTU

Nang melanjutkan, korban sempat meminta jangan diperkosa dan dibunuh. Namun mereka takut diadukan jika korban masih hidup.

"Waktu mau memperkosa, dia bilang lagi mens, jadi saya masukin jari saja, pakai dua jari. Waktu mau dicekik, dia minta ampun jangan dibunuh," kata Nang. Agen Domino

Kedua tersangka baru delapan bulan bekerja sebagai pemanen sawit di perusahaan itu. Sedangkan korban bertugas di Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII) Sungai Baung dua bulan kemudian. 



                                                                      ASLI KARTU
Mencari Agen Poker Dengan WinRate Tertinggi?
Lansung Bergabung Saja Dengan 'ASLIKARTU'
Situs Judi Poker Dengan Kemenangan Tertinggi.

8 Permainan Dalam 1 ID :
✅ ADU Q
✅ BANDAR POKER
✅ BANDAR Q
✅ BANDAR 66
✅ CAPSA SUSUN
✅ DOMINO99
✅ POKER
✅ SAKONG

Dengan WinRate Tertinggi dan Jadilah Jutawan Bersama 'ASLIKARTU'
100% Membet VS Member (TANPA ROBOT!!!)

Kelebihan apabila anda bermain di ASLIKARTU :
✅ Dapat Dimainkan Melalui PC, Android, dan IOS
✅ LiveChat 24 Jam Non Stop
✅ Transaksi Yang Terjamin Aman & Rahasia
✅ Mininal Deposit 10rb, Minimal Withdraw 30rb
✅ Proses Deposit & Withdraw Yang Super CEPAT

ASLIKARTU Menyediakan Support Oleh 5 Bank Lokal :
✅ BCA
✅ Mandiri
✅ BNI
✅ BRI
✅ Danamon

Promo Dari ASLIKARTU :
✅ Bonus TurnOver 0,5% / Di Bagikan Setiap Hari
✅ Bonus Referal 20% / Seumur Hidup

Untuk Informasi Lebih Lanjut Silakan Hubungi.
Coustumer Service On 24 Jam / Non Stop
✅ WA: +855-8648-0263
✅ Bbm: D8EFDC68
✅ Line : asli.kartu
✅ Wechat id : CsSilvia

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Your Ad Spot